Saturday, January 18, 2020

Si Penagih Hutang

Penagih hutang ini berbeda dengan penagih hutang pada umumnya. Penagih hutang ini selalu ada di dekat kita, menguntit ke manapun kita beranjak.

Namun kita tidak menyadarinya. Bahkan mungkin tidak menyadari ada sesuatu yang nantinya akan kita kembalikan.

Kita akan sadar ketika dia datang  menghadap secara tatap muka untuk menagih. Ketika dia menagih, kita baru tersadar bahwa memang ada sesuatu yang harus dikembalikan. Sayangnya, itu sudah sangat terlambat.

Sebab, ketika dia menagih, kita tidak bisa berkompromi, apalagi menyicil--walaupun kita bersedia membayar dengan interest rate yang begitu besar. Pun membuat kontrak baru.

"Bagaimana jika kabur saja?"

Hmm, dia akan mendapatimu kemanapun kau pergi.

Sudah terlambat.

Dia akan langsung mengambil semuanya tanpa terkecuali, detik itu juga. Semuanya direnggut, dan kita pun akan terlepas dari kendaraan sementara kita, waktu untuk mencari persediaan juga telah usai. Waktunya beranjak ke tempat selanjutnya, petualangan yang sebenarnya. Hmm, ya kira-kira seperti itu.

Tapi jika belum waktunya dia tidak akan berbuat apa-apa. Hanya mengikuti dan mengamati saja.

Mayoritas sering lupa, termasuk saya juga. Tapi yaaa, selama masih terbelenggu dengan hal 'organik' berdimensi sumbu x-y-z, merupakan hal wajar. Memang begitu adanya. 

Semoga bermanfaat.

Tulisan-tulisan seperti ini akan saya muat di blog saya pada kategori random, sedikit tulisan yang mampu saya torehkan dari ramainya pikiran saya yang tepercul.

2 comments:

  1. Replies
    1. Siapa ya? Coba tebak whahaaha.
      Btw, terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. :D

      Delete