Wednesday, February 5, 2020

Review Buku - The Good Neighbor Karya Ilham Mahendra


Judul: The Good Neighbor
Pengarang: Ilham Mahendra
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Penerbit Noura Books
Cetakan: I, Juni 2019
Tebal: 364 Halaman
Jenis: Novel
Genre: Misteri, Thriller
Format: Paperback
ISBN: 9786023858897


Blurb:

Tidak setiap hari seekor anjing mengendus mayat.
Namun itulah yang terjadi di kompleks perumahan Parkville.
Seorang gadis ditemukan tewas terbunuh, terkubur di sebuah tanah kosong setelah menghilang berhari-hari. Pertanyaannya: siapa? Siapa yang tega mengakhiri hidup seorang gadis SMA berprestasi yang menjadi idola banyak orang?
Tidak ada bukti. Tidak ada petunjuk. Semua penghuni Parkville memiliki alibi yang kuat dan tidak ada satu pun yang bisa dicurigai. Namun benarkah begitu?
Adakah sesuatu yang mereka sembunyikan?
Adakah...seseorang yang mereka lindungi?

Review:

"Dolus dan Culpa. Hanya ada dua jenis kasus pembunuhan. Pembunuhan dengan unsur kesengajaan atau karena kealpaan semata. Disengaja atau tidak sengaja ..."


Saya mengawali konten kategori books dengan me-review buku yang terakhir saya beres baca. Novel ini ditulis oleh pengarang lokal. Saya sebenarnya tahu mengenai buku ini dan tertarik ketika saya mengamati diskusi pada shoutbox kindaichi-lovers. Awalnya membahas mengenai adanya kesamaan suatu trik di suatu kasus Kindaichi Shonen no Jikenbo karya Amagi dengan novel Tokyo Zodiac Murders karya Shoji Shimada. Bahasannya cukup panjang. Dan saya pun menjadi tertarik dengan novel karya Shoji Shimada itu. Hingga kemudian salah satu user itu menyebut tentang novel The Good Neighbor. Dan dia merekomendasikan untuk mencoba novel ini.
Lalu suatu hari saya pergi ke suatu toko buku dengan tujuan mencari bukunya Shoji Shimada itu sekaligus melihat buku-buku baru yang dipajang, dengan harapan ada yang menarik dan sesuai minat saya. Namun setelah saya cari-cari hasilnya nihil. Tapi saya justru menemukan buku ini, dan akhirnya saya membelinya. 

Diawali dengan sebuah epilog yang menceritakan ditemukannya mayat seorang gadis yang terkubur di sebuah lahan kosong sudut blok pada perumahan mewah yang bernama Parkville. Gadis itu ditemukan oleh seekor anjing pemilik salah satu warga yang bermukim di sana, anjing itu menggali tanah di lahan kosong tsb, hingga lama-kelamaan muncul seperti helaian rambut hingga akhirnya menyembul sebuah kepala seorang gadis dengan kondisi yang mengenaskan. Matanya terpejam. Bibirnya berwarna biru kehitaman. Kepalanya bersimbah darah dan terdapat belatung pada bagian belakangnya. Rambut beserta kukunya sudah mulai lepas dan kulit yang sudah membusuk. Nama gadis itu adalah Annisa Anastasya.

Tersangka:

Keluarga Edyanto Blok D3 No.9
- Rini (42 Tahun); Dosen.
- Mikael (40 Tahun); Dosen.
- Eric (18 Tahun); Putra Tunggal.
- Dwi (23 Tahun); Asisten Rumah Tangga.
Keluarga Adiputra Blok D3 No.13
- Radit (29 Tahun); Pengacara.
- Lisa (26 Tahun); HeadHunter.
Keluarga Angkasa Blok D3 No.10
- Christian (42 Tahun); Dokter.
- Debby (16 Tahun); Putri Tunggal.
- Wanda (42 Tahun); Kimiawan.
Keluarga Wotanto Blok D3 No.11
- Sandi (40 Tahun); Anggota DPRD.
- Helen (38 Tahun); Ibu Rumah Tangga.
- Ester (67 Tahun); Mantan Jaksa.
Keluarga Korban Blok D3 No.12
- Salma (43 Tahun); Banker.
- Rudi (43 Tahun); Pebisnis.

Pada bagian satu interogasi rasanya hambar dan datar. Hingga tiba pada giliran Debby, adik kelasnya korban yang sekaligus mengidolakannya juga, Debby orang pertama yang berani memberikan informasi secara terbuka. Dia menyebutkan beberapa nama teman dari korban, yaitu Cindy, Aulia, dan Maya, dengan demikian jumlah tersangka pun bertambah. Dari situ saya mulai asyik membaca. Pada bagian interogasi ini penulisnya sering menggambarkan gerak-gerik atau bahasa tubuh dari tersangka yang bisa dijadikan petunjuk tersirat akan informasi yang diberikan. Dapat dlihat juga penyidik yang bernama Bagas itu nampak memiliki suatu traumatis. Pada akhir bagian interogasi ini terdapat informasi tambahan, mengenai Maya.

Pada bagian kedua merupakan bagian kilas balik yang menceritakan sifat dari Annisa Anastasya sekaligus hubungannya dengan para tetangga di sekitaran bloknya (daftar tersangka) dan juga teman-temannya (Cindy, Aulia, dan Maya). Bagian ini menunjukkan motif-motif dari para tersangka.

Bagian ketiga petunjuk, traumatis yang dialami Bagas sebenarnya sudah membaik kala dia lulus SMA namun kasus yang sedang dia selidiki membuat trauma itu menggerogoti dirinya lagi. Di sini menceritakan penyelidikan Bagas dan dia menemukan petunjuk baru yang diberikan Salma berupa dua potongan koran yang berisi judul mengenai kasus pembunuhan seorang istri yang membunuh suaminya yang terjadi 18 tahun silam. Eric yang biasanya menghindar dalam memberikan informasi tiba-tiba mau bicara panjang lebar mengenai kasus ini di kantor polisi.

Setelah itu berlanjut ke bagian mengenai kronologi peristiwa penyebab kematian korban dan bagian kilas balik penyebab traumatis Bagas.

Secara keseluruhan saya menyukai plotnya, dan saya rasa judulnya cukup unik setelah saya selesai membacanya. Judulnya itu bisa berupa sindiran atas korban dan pelakunya atau memang menunjuk ke pelakunya sendiri. Saya tidak tahu. Tapi rasanya ironis. xD

Tapi rasanya kurang greget, karena pelaku hanya bertindak memanfaatkan kesempatan yang ada. Tapi pelakunya ini cukup pandai mengolah situasi agar dirinya tidak dicurigai. Namun saya langsung ngeh ketika saat kilas balik traumatis Bagas.

Dan yang ironisnya lagi, di bagian epilog akhir terdapat berita mengenai pelaku sebenarnya, yang mengindikasikan bahwa dia tidak 'ditangkap'.
Saya hanya menulis beberapa bagian yang sekiranya dapat membuat penasaran. Karena cerita-cerita misteri tidak akan seru rasanya jika terlalu jelas. Hehehe.

Personal Rating : 3.5/5.

0 comments:

Post a Comment