Judul Asli: Anyway, Be Kind To My Self Today
Penulis & Ilustrasi: Dodaeche
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Claudia Yuliani Kurnia
Penerbit: Penerbit Kaifa
Cetakan: I, September 2018
Tebal: 275 Halaman
Jenis: Cerita Bergambar
Genre: Slice of life
Format: Paperback
ISBN: 9786020851990
Blurb:
"Wah...kenapa hujannya bisa berkumpul di sebelah situ saja, ya?"
"Serem..."
"Fenomena apa ini?"
*Pipa saluran pembuangan di atap.
Hidup ini bagaikan lelucon.
Ada hal-hal yang tidak perlu dicari jawabannya.
Mengapa begini atau begitu. Jalani saja apa adanya.
"Serem..."
"Fenomena apa ini?"
*Pipa saluran pembuangan di atap.
Hidup ini bagaikan lelucon.
Ada hal-hal yang tidak perlu dicari jawabannya.
Mengapa begini atau begitu. Jalani saja apa adanya.
Review:
"... Saat ini, aku hanya menjalani kehidupan dengan biasa-biasa saja, tanpa pusing-pusing memikirkan kapan nasib baik akan datang kepadaku. "
Sudah memasuki bulan Maret, bulan ketiga, padahal saat dua bulan yang lalu saya memulai blog ini niatan awalnya adalah menulis resensi buku-buku yang sudah selesai saya baca, namun kenyataannya, hanya satu buah buku saja yang baru saya resensi. Entah kenapa susah sekali mengumpulkan mood untuk menulis resensi buku. xD
Oke, awalnya saya kecewa dengan dengan buku ini. Kenapa tidak? Karena isi konten buku ini tidak seperti judul dan harapan saya ketika membeli buku ini. Yahh, tapi saya tidak bisa menyalahkan penulisnya, karena memang pada dasarnya juga bukan salah penulis. Tapi akal-akalan dari penerbit yang mengubah judulnya dan malah jauh dari konteks isi bukunya, yang mungkin bertujuan agar bukunya terlihat lebih menarik di mata pelanggan--terkhusus tipe orang pemalas seperti saya ini, mungkin? wkwk--dan saya rasa seharusnya judul buku tidak perlu diubah apalagi terlalu jauh dari konteks bukunya seperti ini.
Walaupun begitu saya tetap membacanya, buku ini berhasil menarik perhatian saya, karena pada dasarnya saya tidak akan membeli buku yang tidak menggugah minat saya, sekalipun bukunya cukup laris.
Buku ini lebih seperti diary atau catatan harian dan unek-unek dari Dodaeche sendiri disertai beberapa ilustrasi gambar sederhana namun unik dan terkesan lucu.
Diawali dengan cerita sebuah ubi yang tumbuh di jajaran ginseng yang mengira dirinya pun adalah ginseng. Ubi itu selalu terlihat bahagia dan bangga karena dirinya adalah sebuah ginseng. Ginseng lain yang hidup bersama berjajar di sampingnya merasa perlu memberitahunya bahwa dia adalah sebuah ubi, bukanlah ginseng, akan tetapi ginseng itu merasa tidak enak hati, namun pada akhirnya ginseng pun memberitahunya karena dia merasa ubi itu telah melanggar kodratnya jika dia tetap beranggapan dirinya adalah sebuah ginseng.
Pada awalnya ubi itu tampak shock, tapi tak lama kemudian dia kembali ceria dan bangga bahwasanya dia adalah sebuah ubi.
Oke, awalnya saya kecewa dengan dengan buku ini. Kenapa tidak? Karena isi konten buku ini tidak seperti judul dan harapan saya ketika membeli buku ini. Yahh, tapi saya tidak bisa menyalahkan penulisnya, karena memang pada dasarnya juga bukan salah penulis. Tapi akal-akalan dari penerbit yang mengubah judulnya dan malah jauh dari konteks isi bukunya, yang mungkin bertujuan agar bukunya terlihat lebih menarik di mata pelanggan--terkhusus tipe orang pemalas seperti saya ini, mungkin? wkwk--dan saya rasa seharusnya judul buku tidak perlu diubah apalagi terlalu jauh dari konteks bukunya seperti ini.
Walaupun begitu saya tetap membacanya, buku ini berhasil menarik perhatian saya, karena pada dasarnya saya tidak akan membeli buku yang tidak menggugah minat saya, sekalipun bukunya cukup laris.
Buku ini lebih seperti diary atau catatan harian dan unek-unek dari Dodaeche sendiri disertai beberapa ilustrasi gambar sederhana namun unik dan terkesan lucu.
Diawali dengan cerita sebuah ubi yang tumbuh di jajaran ginseng yang mengira dirinya pun adalah ginseng. Ubi itu selalu terlihat bahagia dan bangga karena dirinya adalah sebuah ginseng. Ginseng lain yang hidup bersama berjajar di sampingnya merasa perlu memberitahunya bahwa dia adalah sebuah ubi, bukanlah ginseng, akan tetapi ginseng itu merasa tidak enak hati, namun pada akhirnya ginseng pun memberitahunya karena dia merasa ubi itu telah melanggar kodratnya jika dia tetap beranggapan dirinya adalah sebuah ginseng.
Pada awalnya ubi itu tampak shock, tapi tak lama kemudian dia kembali ceria dan bangga bahwasanya dia adalah sebuah ubi.
Cerita itu mengindikasikan pentingnya penerimaan dan berbangga akan diri sendiri, walaupun mungkin kita tampak berbeda dan memiliki beberapa kekurangan. Dengan demikian kita bisa selalu enjoy dan nyaman dengan diri sendiri seperti ubi itu, bukan?
Cerita itu juga yang membuat Dodaeche, orang biasa dengan kehidupan yang biasa-biasa saja menjadi dikenal banyak orang hingga terciptalah buku ini.
Di dalam bukunya ini, Dodaeche sering menceritakan dan mengeluhkan kehidupannya yang biasa saja, orang-orang yang tidak menyukainya dan masalah hidup lainnya, hingga akhirnya berpikir,
"Kehidupan ternyata bukan sekedar kesulitan/kemudahan, melainkan sisi kesulitan yang ini atau sisi kesulitan yang itu atau kesulitan 1, kesulitan 2 atau kebosanan 1, kebosanan 2."
Dalam mengatasi itu Dodaeche melakukan berbagai cara agar pikirannya bisa teralihkan pada hal lain dan enjoy kembali.
Pernah suatu hari ketika rekan kerja Dodaeche sembuh dari suatu penyakit parah setelah cuti panjang untuk pengobatan, namun dia tetap harus melakukan kontrol secara berkala karena masih ada kemungkinan penyakitnya itu akan kambuh.
Sebelumnya dia tidak tahu jika rekan kerjanya itu mengidap penyakit yang parah, karena rekan kerjanya itu selalu hidup tanpa mengeluh dan mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Dodaeche pun kagum kepadanya dan berkata,
"Orang-orang yang menang melawan kesulitan sebenarnya telah menyelamatkan hidup mereka sendiri dan hanya dengan bertahan hidup seperti itu, kita bisa saja memberikan keberanian untuk orang lain.
Orang yang kelihatannya selalu hidup dengan hati yang positif dalam situasi sesulit apapun, bisa saja telah melakukan segalanya agar bisa menjadi positif seperti itu."
Overall buku ringan ini cocok dibaca ketika santai dan dapat diselesaikan seharian. Selain itu, buku ini juga cukup memiliki banyak value yang bisa dipetik.
Personal Rating : 3/5.
Wahhh lebih ke pengalaman penulis ya isi bukunya, menarik nih
ReplyDeleteLebih tepatnya sih, beberapa keseharian, problema hidup, serta unek-uneknya Dodaeche sendiri.
DeleteBuku ini juga ringan dan cukup asyik karena disertai beberapa ilustrasi, dan bisa diselesaikan seharian.
Saya juga masih kesulitan untuk menulis resensi, seringnya saya menulis semaunya saja. Namanya saja book review, tapi isinya amburadul, ehehehe, *dikeplakmasa*
ReplyDeleteBener banget ini judul bukunya sangat menarik minat. Tampilan fisiknya juga oke. Tapi terasa banget ya bedanya sama judulnya? Saya juga pernah menemukan buku seperti ini. Jadi sedikit mengecewakan memmang, tapi untung isinya bagus.
Iya bener emang susah apalagi kalau lagi nggak mood. Kalau saya lagi gak mood mah ya bener-bener gak nulis wkwkwk.
DeleteIya, jauh banget malah judul sama konteks yang ada pada bukunya.