Sunday, September 27, 2020

Yamato Nadeshiko - Citra Waifu Jepang Pada Era Yamato

Karena kemarin ketika saya menerjemahkan anime City Hunter membahas soal Yamato Nadeshiko.  Saya jadi ingin menulis artikel tentang ini. Pada takarir Bahasa Inggris hanya mengartikannya sebagai sosok ideal wanita tradisional Jepang. Namun ketika saya mencari tahu lebih lanjut, ternyata tidak sesimpel itu.

 Sumber gambar : Pexels

Yamato Nadeshiko (大和撫子) terdiri dari dua kata, yaitu Yamato dan Nadeshiko. 

Kata Yamato (大和) adalah nama kuno dari Negara Jepang sekitar Zaman Kofun (250M-550M) yang akhirnya diganti menjadi Nihon atau Nippon pada Zaman Asuka (550M-710M). 

 Sumber gambar : Flickr

Sedangkan kata Nadeshiko (撫子) merujuk pada Bunga Dianthus Superbus atau Bunga Anyelir Berjuntai Pink. Bunga yang tampak begitu indah dan menawan karena bentuk dan warnanya yang mencolok ini banyak tumbuh di Jepang. Memiliki arti patut 'tuk dicintai dan dibelai. 'Hati yang murni', melambangkan cinta abadi dari seorang ibu, juga mewakili perasaan cinta yang tidak pernah mati dari seorang wanita.

Secara literer Yamato Nadeshiko ini adalah Bunga Anyelirnya Jepang. Mungkin istilah ini kurang lebih hampir sama dengan 'Bunga Desa' atau 'Kembang Desa' yang sering kita dengar. Sosok wanita yang jelita, anggun, dan dihormati.

Namun disebutkan juga bahwa, simbolis ini digaungkan oleh Pemerintah Jepang pada masa itu karena menganut sistem patriarki. Pada saat itu rentan terjadi peperangan, sehingga para wanita pada zaman itu dituntut agar dapat mengurus rumah tangga dengan baik, patuh, setia, dan sabar terhadap suaminya yang merupakan seorang prajurit. Selain itu, para wanita senantiasa merawat diri dan bersolek agar selalu tampak menarik, bersikap anggun dan feminin. Namun, para wanita juga harus siap dan rela ikut serta dalam perang untuk mati demi negara ataupun demi kesuciannya jika keadaannya sangat genting.

Saat ini, bagi orang Jepang, Yamato Nadeshiko adalah istilah atau citra ideal Wanita Jepang yang memiliki sosok jelita, anggun, feminin, ahli mengatur rumah tangga, terhormat, memiliki jiwa yang kuat dan tradisionalis, serta setia dan patuh terhadap suami.


Sosok Yamato Nadeshiko ini sudah sangat langka. Bahkan pada episode anime City Hunter sebelumnya pun yang tayang perdana di Jepang pada tahun 80an, Ryo berkata bahwa wanita tradisionalis seperti itu sudah langka. Apalagi saat ini.

Yah, walaupun ada mungkin seorang Yamato Nadeshiko itu akan menangis, karena citra ideal Wanita Jepang sudah tergantikan dengan citra sosok-sosok Waifu 2D dari anime. Yahh mungkin saja... 😂




Rujukan:

Yamato Nadeshiko : Wikipedia, Yamato, NadeshikoEra Yamato, Akibanation

Bunga Dianthus : Flower-db, Memeflorist

0 comments:

Post a Comment