Judul Asli: The Lazy Way to Success: How to Do Nothing and Accomplish Everything
Penulis: Fred Gratzon
Ilustrasi Gambar: Lawrence Sheaff
Bahasa: Indonesia
Penerjemah: Ridwan Muzir
Penerbit: Penerbit Gemilang
Cetakan: III, Desember 2018
Tebal: 330 Halaman
Jenis: Pengetahuan Bergambar
Genre: Self-Improvement
Format: Paperback
ISBN: 9789791997423
Blurb:
Malas Tapi Sukses sangat berbeda dari buku-buku yang pernah Anda baca atau lihat selama ini. Di sini Anda akan belajar menjalani suatu jenis kemalasan yang menjurus pada kinerja tanpa usaha--kemampuan menuntaskan apa saja tanpa melakukan apa-apa.
Buku yang tak biasa ditampik ini menyodorkan cara pandang baru. Ia membuktikan kekeliruan pendapat yang selama ini lumrah diterima bahwa kesuksesan hanya lahir dari kerja keras. Bahkan, buku ini dengan mendalam dan meyakinkan serta penuh humor berpendapat yang sebaliknya--bahwa berbuat sedikit itulah yang sebenarnya menghasilkan yang lebih banyak.
Jalan istimewa menuju sukses ini sekarang terbentang di hadapan Anda.
Jadi, santailah. Bersandarlah dan selonjorkan kaki Anda. Nikmatilah formula tanpa kerja keras ini demi meraih kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan yang melimpah.
Review:
"Kemalasan datang dalam berbagai tingkat. Namun yang paling umum tentu saja adalah kemalasan yang dihabiskan dengan cara duduk-duduk di depan TV, di mana menghindari kerja adalah ganjaran yang paling luar biasa. Tipe kemalasan ini jelas punya nilainya sendiri dan harus dikembangkan dan dimatangkan, karena segala bentuk kemalasan adalah anugerah dari surga. "
Lagi-lagi buku dengan tema kemalasan. Yahh, memang buku dengan tema kemalasan seperti ini tuh suka menarik perhatian dan bikin penasaran memang. :v
Buku ini sebenarnya dibeli dan sudah dibaca setahun sebelum buku karya Dodaeche.
Namun saya baru ada mood lagi untuk menulis resensi buku. xD
Lihat juga : Review Buku - Malas Itu Perlu: Menjadi Sukses Tanpa Susah Payah Karya Dodaeche
Jika dilihat sekilas covernya, buku ini tampak seperti buku ringan yang didedikasikan untuk anak-anak semata. Tapi kenyataannya tidak. Buku ini dikemas begitu mendalam dan filosofis. Namun walaupun begitu, buku ini juga diiringi dengan ilustrasi dan humor, yang menjadikannya asik untuk dibaca.
Di dalam bukunya ini Fred mengajak pembacanya untuk menjadi pemalas, tapi bukan pemalas yang menjurus menjadi kaum rebahan, melainkan agar kita bisa bersikap dengan cerdas dan inovatif dalam melakukan suatu hal. Seperti yang kita tahu, teknologi yang serba instan pada zaman sekarang ini ada karena orang-orang kreatif yang tidak mau berbuat banyak dan repot. Orang kreatif adalah orang yang malas, ujarnya.
Fred mengatakan, jika kerja keras dapat membuat kita kaya atau sukses merupakan sebuah kekeliruan. Karena makin keras dan berat pekerjaan yang dilakukan maka makin sedikit upah yang akan diterima. Sebaliknya, ketika usaha berkurang (jika diukur dengan uang yang dihasilkan) justru semakin meningkat. Jika orang digaji berdasarkan keras dan beratnya kerja yang dilakukannya maka seharusnya para pekerja kasar akan menjadi orang paling kaya.
Secara sederhana, jika dalam tingkatan manajemen maka Fred mengajak kita agar bekerja pada posisi top level manajemen, yang artinya pekerjaan yang lebih mengandalkan ketangkasan dalam berpikir menggunakan otak bukan otot.
Dalam bukunya ini, Fred juga mengajak para pembaca untuk mencari dan menemukan akan suatu aktivitas yang ketika dilakukan akan menimbulkan perasaan bahagia atau kepuasan (passion). Layaknya seorang anak-anak yang asik bermain game. Ketika levelnya semakin naik maka akan terasa lebih asik dan bergairah. Sebuah permainan yang membiarkan pikiran mengalir tanpa hambatan--bereksplorasi, bereksperimen, bertanya, mengambil resiko, bertualang, mencipta, menemukan dan menuntaskan--tanpa khawatir akan ditolak atau tidak disetujui dan tidak disukai.
"Jika Anda dapat menemukan pekerjaan yang Anda sukai, Anda tidak akan perlu bekerja barang sehari pun dalam hidup Anda." (Confucius).
"Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan maka ia tidak lagi menjadi sebuah pekerjaan.
Makin Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan semakin berkomitmen padanya secara spontan.
Makin besar komitmen Anda, makin dalam pengetahuan yang Anda peroleh.
Makin dalam pengetahuan Anda, pengetahuan itu makin kuat.
Makin kuat pengetahuan Anda, makin mudah bagi Anda mencapai kesuksesan, karena pengetahuan yang dalam dan kuat adalah kunci untuk melahirkan pemikiran dan penemuan solusi-solusi cerdas bagi berbagai persoalan.
Dan dengan pengetahuan yang mendalam itu Anda akan cepat menangkap peluang-peluang yang tersedia dan memilih yang terbaik." Ujar Fred.
Kemalasan itu hal yang perlu, karena seringkali kita mendapatkan suatu ilham ketika sedang bersantai dan tidak melakukan apa-apa. Jadi bermalas-malasan pun bukanlah hal yang buruk, karena tubuh pun punya hak untuk beristirahat. Jarang sekali ilham muncul ketika orang memaksakan melakukan suatu aktivitas, yang ada malah timbul stress.
Sebenarnya masih banyak juga yang dibahas dalam buku ini, seperti kutipan-kutipan tokoh dahulu (dari berbagai bidang), sejarah, sains, dan juga spiritual.
Saya sangat menyukai buku ini, karena, selain bahasannya yang mendalam terdapat juga ilustrasi-ilustrasi yang diiringi dengan humor.
Buku ini sebenarnya dibeli dan sudah dibaca setahun sebelum buku karya Dodaeche.
Namun saya baru ada mood lagi untuk menulis resensi buku. xD
Lihat juga : Review Buku - Malas Itu Perlu: Menjadi Sukses Tanpa Susah Payah Karya Dodaeche
Jika dilihat sekilas covernya, buku ini tampak seperti buku ringan yang didedikasikan untuk anak-anak semata. Tapi kenyataannya tidak. Buku ini dikemas begitu mendalam dan filosofis. Namun walaupun begitu, buku ini juga diiringi dengan ilustrasi dan humor, yang menjadikannya asik untuk dibaca.
Di dalam bukunya ini Fred mengajak pembacanya untuk menjadi pemalas, tapi bukan pemalas yang menjurus menjadi kaum rebahan, melainkan agar kita bisa bersikap dengan cerdas dan inovatif dalam melakukan suatu hal. Seperti yang kita tahu, teknologi yang serba instan pada zaman sekarang ini ada karena orang-orang kreatif yang tidak mau berbuat banyak dan repot. Orang kreatif adalah orang yang malas, ujarnya.
Fred mengatakan, jika kerja keras dapat membuat kita kaya atau sukses merupakan sebuah kekeliruan. Karena makin keras dan berat pekerjaan yang dilakukan maka makin sedikit upah yang akan diterima. Sebaliknya, ketika usaha berkurang (jika diukur dengan uang yang dihasilkan) justru semakin meningkat. Jika orang digaji berdasarkan keras dan beratnya kerja yang dilakukannya maka seharusnya para pekerja kasar akan menjadi orang paling kaya.
Secara sederhana, jika dalam tingkatan manajemen maka Fred mengajak kita agar bekerja pada posisi top level manajemen, yang artinya pekerjaan yang lebih mengandalkan ketangkasan dalam berpikir menggunakan otak bukan otot.
Dalam bukunya ini, Fred juga mengajak para pembaca untuk mencari dan menemukan akan suatu aktivitas yang ketika dilakukan akan menimbulkan perasaan bahagia atau kepuasan (passion). Layaknya seorang anak-anak yang asik bermain game. Ketika levelnya semakin naik maka akan terasa lebih asik dan bergairah. Sebuah permainan yang membiarkan pikiran mengalir tanpa hambatan--bereksplorasi, bereksperimen, bertanya, mengambil resiko, bertualang, mencipta, menemukan dan menuntaskan--tanpa khawatir akan ditolak atau tidak disetujui dan tidak disukai.
"Jika Anda dapat menemukan pekerjaan yang Anda sukai, Anda tidak akan perlu bekerja barang sehari pun dalam hidup Anda." (Confucius).
"Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan maka ia tidak lagi menjadi sebuah pekerjaan.
Makin Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan semakin berkomitmen padanya secara spontan.
Makin besar komitmen Anda, makin dalam pengetahuan yang Anda peroleh.
Makin dalam pengetahuan Anda, pengetahuan itu makin kuat.
Makin kuat pengetahuan Anda, makin mudah bagi Anda mencapai kesuksesan, karena pengetahuan yang dalam dan kuat adalah kunci untuk melahirkan pemikiran dan penemuan solusi-solusi cerdas bagi berbagai persoalan.
Dan dengan pengetahuan yang mendalam itu Anda akan cepat menangkap peluang-peluang yang tersedia dan memilih yang terbaik." Ujar Fred.
Kemalasan itu hal yang perlu, karena seringkali kita mendapatkan suatu ilham ketika sedang bersantai dan tidak melakukan apa-apa. Jadi bermalas-malasan pun bukanlah hal yang buruk, karena tubuh pun punya hak untuk beristirahat. Jarang sekali ilham muncul ketika orang memaksakan melakukan suatu aktivitas, yang ada malah timbul stress.
Sebenarnya masih banyak juga yang dibahas dalam buku ini, seperti kutipan-kutipan tokoh dahulu (dari berbagai bidang), sejarah, sains, dan juga spiritual.
Saya sangat menyukai buku ini, karena, selain bahasannya yang mendalam terdapat juga ilustrasi-ilustrasi yang diiringi dengan humor.
Personal Rating : 4/5.
0 comments:
Post a Comment